Podcast adalah salah satu cara seru belajar bahasa Inggris. Poin ini telah tersirat disebutkan pada artikel yang berjudul “5 cara seru belajar bahasa Inggris”. Telah sekira 2 tahun terakhir ini Dosen English rutin mendengarkan podcast berbahasa Inggris. Bagaimana rasanya?
Persis sama seperti ketika kita mendengarkan radio, podcast juga hanya menyajikan konten berupa suara. Bedanya, kita dapat memilih episode podcast yang kita inginkan. Selain itu, kita juga bebas mengulangnya kapanpun kita mau.
Hal tersebut memberikan kemudahan dalam belajar. Jika dulunya kita semua hanya bisa belajar bahasa Inggris dari guru yang bukan orang Inggris, Amerika, atau Australia dengan aksen Indonesia, kini kita bisa mendengarkan penutur asli bahasa Inggris melalui podcast.
Seperti yang telah jamak diketahui bahwa input memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang output. Logikanya, seseorang mustahil dapat melakukan output (speaking & writing) jika tidak atau kurang input (listening & reading). Berkenaan dengan hal ini, input yang terbaik tentu saja input dari penutur asli bahasa Inggris, bukan begitu?!
Di podcast, terdapat beberapa channel yang dapat teman-teman ikuti (subscribe). Diantaranya adalah:
All Ears English
Channel ini tersedia di hampir semua, jika bukan semua, aplikasi penyalur podcast seperti Spotify, Apple Podcast, Google Podcast, Podbean, Podtail, dan masih banyak lagi. Konten yang disajikan kebanyakan bermain pada wilayah academic English namun terdapat pula konten-konten lain seperti grammar, pronunciation, dan masih banyak lainnya.
All Ears English podcast dipandu oleh dua hosts dengan aksen American. Jika teman-teman ingin mendalami pronunciation khas Amerika, All Ears English sangat dianjurkan untuk didengarkan.
Luke’s English Podcast
Bersama host dengan aksen British yang kental, Luke telah memberikan banyak sekali pelajaran bahasa Inggris pada channel podcastnya. Total telah ribuan episode yang ia publish pada channelnya. Materi yang ia sajikan tidak sespesifik All Ears English. Meskipun demikian, channel Luke’s English Podcast tetap menjadi salah satu channel wajib untuk teman-teman dengarkan.
Culips English Podcast
Channel podcast ini banyak membahas tentang penggunaan bahasa Inggris praktis. Meskipun episode-episode yang dipublish tergolong singkat - kebanyakan dibawah 10 menit - namun channel ini tetap recommended untuk didengarkan.
Lantas, bagaimana cara belajar melalui podcast?
Fokus pada Pronunciation & Listening
Sangat sulit belajar tata bahasa Inggris yang dijelaskan dengan bahasa Inggris. Jika grammar adalah target teman-teman, maka Dosen English tidak menyarankan teman-teman sekalian untuk belajar melalui podcast yang dipandu oleh native speaker of English.
Demikian halnya karena pembelajaran materi teknis seperti grammar akan jauh lebih efektif jika dilakukan dengan membaca sendiri atau dengan bimbingan guru/tentor yang menjelaskan dengan bahasa Indonesia.
Jika podcast menjadi pilihan teman-teman untuk belajar, maka Dosen English menyarankan untuk fokus pada pronunciation dan listening saja. Demikian halnya karena sumber input (pronunciation dan listening) yang terbaik tentunya dari native speakers. Hal inilah yang tidak akan teman-teman dapatkan dari tentor/guru/dosen bahasa Inggris di Indonesia - kecuali jika pengajar anda adalah native speaker.
Baca Transcript
Channel podcast yang dikelola oleh profesional pasti memiliki laman web yang menyediakan transkrip dari tiap-tiap episodenya.
Teman-teman dapat memanfaatkan sumber daya tersebut untuk menguji kemampuan mendengar teman-teman sekalian dengan pertama mendengarkan episode tanpa transkrip lalu mendengarkan ulang sambil membaca transkrip dengan tujuan untuk mencocokkan apa yang teman-teman dengarkan dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh host.
Pada awalnya hal ini akan sedikit, mungkin sangat, sulit untuk dilakukan. Namun seiring berjalannya waktu, teman-teman akan terbiasa. Perlu teman-teman ketahui, dalam dunia pembelajaran bahasa, teori behavioris menjelaskan bahwa semakin intens kontak seseorang dengan bahasa target, maka semakin besar pula kesempatan orang tersebut untuk familiar dengan bahasa target.
Terdapat pula istilah “input - intake - output” dimana input adalah semua yang masuk, intake adalah semua yang tinggal di memori, dan output adalah apa yang bisa kita produksi - dalam hal ini writing dan speaking.
Secara matematis, semakin besar input, maka semakin besar pula intake. Semakin besar intake, maka potensi output akan semakin besar pula. Intinya, anda tidak akan bisa meng-‘output’ sesuatu yang tidak pernah anda terima. Sederhananya, writing dan speaking tergantung dari listening dan reading.
Praktek
Ini adalah poin terakhir yang paling penting. Banyak input tanpa praktek sama dengan percuma. Tanpa praktek, pembelajaran teman-teman tentu akan sia-sia. Berkenaan dengan hal ini, teman-teman bisa memulainya dengan menerapkan teknik imitation atau imitasi - dalam hal ini menirukan bagaimana host berbicara. Disitu teman-teman bisa meniru pelafalan dan intonasi. Setelah itu, latihlah berulang-ulang hingga lidah teman-teman cukup terbiasa hingga akhirnya teman-teman bisa lancar berbicara.