Dalam dunia pendidikan, istilah blended learning atau yang juga dikenal sebaga hybrid learning merujuk kepada penggunaan dua jenis pertemuan dalam pembelajaran - yakni pertemuan tatap muka (face to face meeting) dan metode daring (online meeting). Berikut ini akan diulas tentang blended/hybrid learning yang khusus digunakan dalam pengajaran atau pembelajaran bahasa Inggris.
Pengertian Blended/Hybrid Learning
Noni (2004) dan Abdullah (2018) menjelaskan blended/hybrid learning sebagai penggunaan dua metode - tatap muka dan daring - dalam pembelajaran. Metode tersebut telah banyak digunakan untuk alasan fleksibilitas dalam belajar dan mengajar dan banyak penelitian yang mengungkap keberhasilan pengaplikasian metode ini.
Adapun media yang digunakan dalam pertemuan daring (online) kebanyakan berupa website. Selain itu, terdapat pula media-media lainnya seperti Youtube, Facebook, Twitter, Podcast, hingga WhatsApp.
Pada intinya, dalam mengaplikasikan blended/hybrid learning, pengajar (guru/dosen/instruktur) membagi porsi pertemuan kedalam pertemuan tatap muka dan pertemuan daring (online).
Kajian Literatur Tentang Blended/Hybrid Learning
Noni (2004), dalam penelitian beliau yang mengkaji tentang pengaplikasian blended/hybrid learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris, menemukan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam hal kemampuan bahasa Inggris mahasiswa ketika metode blended/hybrid learning diterapkan. Selanjutnya, Abdullah (2018) yang mengkaji tentang peningkatan kecepatan membaca mahasiswa yang menemukan bahwa kecepatan membaca disertai pemahaman dapat ditingkatkan melalui metode hybrid blended learning.